Rabu, 27 Maret 2013

Budidaya Porang/Iles-iles atau Suweg di Banjaran Pucung Cilangkap Tapos Depok

Umbi suweg besarnya kepalan tangan bahkan tidak jarang yang sebesar kepala orang dewasa. Bentuknya bulat agak gepeng, pada bagian atas ada lekukan yang terbentuk karena di lekukan itu adalah tempat tumbuhnya batang tanaman suweg. Nah, tertarik karena umbi ini unik dan ingin mencoba rasanya, saya pun membeli satu umbi yang cukup besar. Selama ini (walaupun berasal dari pedesaan) seingat saya belum pernah sekalipun merasakan suweg. Kalau umbi-umbian lain sih sering, yang paling sering adalah kimpul (talas), ubi jalar, dan tanaman penjajah -singkong- (lihat catatan khusus). Yang jarang saya nikmati tapi sering saya rindukan adalah ganyong  (Canna edulis).
seperti umbi-umbian lain yang biasa dimakan, suweg pun rasanya enak. Suweg rasanya hambar atau netral dan terasa agak lekat (Jw: pliket). Menurut istilah Jawa, rasa hambar semacam itu disebut anyep. Pantas saja suweg jarang dijadikan makanan sampingan seperti umbi-umbian lain yang kebanyakan rasanya manis.Bingung karena pastinya suweg itu bakal nggak laku dimakan anggota keluarga, putar otak saya mendapatkan ide untuk mengolah suweg menjadi perkedel (saya pernah mencoba membuat perkedel selain berbahan dasar kentang yaitu dari talas dan ubi jalar, rasanya juga enak). Yang tak terduga, perkedel dari suweg pun rasanya tidak kalah dari perkedel berbahan dasar lain. Bahkan karena sifatnya yang agak lekat itu justru memudahkan pembuatannya, tidak gampang pecah dan tidak butuh perekat (mis: telur) yang dibutuhkan bila menggunakan bahan umbi lain. Hanya saja, sebelum diolah, suweg harus dikupas dan dicuci bersih sampai hilang getahnya. Ini dimaksudkan untuk menghilangkan adanya sedikit rasa gatal yang tak beda jauh dengan rasa gatal pada jenis talas lainnya.Masalah teratasi, dan perkedel suweg pun laris manis menemani makan suweg dan rasa penasaran membuat saya segera mencari-cari referensi di internet mengenai suweg.mengejutkan!
siang. Akan tetapi, kebingungan sebelumnya itu membuat saya tidak sempat mendokumentasikanSuweg atau iles-iles atau porang yang kelihatannya sepele itu ternyata digemari di banyak negara lain. Kandungan gizi suweg pun banyak memiliki keunggulan. Kegunaan selain bahan pangan juga ada antara lain untuk industri, kosmetik, dan pengobatan. Membaca bermacam referensi itu membuat saya merenung, begitu banyak kekayaan bumi Indonesia dari yang jelas kelihatan sampai hal yang sepele dan remeh semacam suweg. Sayangnya, ada yang alih-alih memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat malah menggadaikannya. Jangankan kekayaan alam, martabat pun tega digadaikan. Banyak orang menyerukan kebangkitan nasional, namun di saat yang sama banyak yang mempurukkan. Sumber : Hasnan Habib, kelompok tani Cilangkap Tapos Depok dan Suhaimi Andy Muryanto

7 komentar:

  1. AWW. PAK APA BOLEH SAYA BELI SUWEG NYA 10 KG SAJA , SAYA SANGAT KANGEN MAKAN SUWEG , SEKALIGUS PINGIN MENANAM TERIMAKASIH Wslm , NGADIYO PEKANBARU RIAU HP.085363238370 / ngadiyo1@yahoo.com

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum Wr Wb....
    Kami membutuhkan porang secara rutin, mohon kiranya bapak dapat menawarkan kepada kami harga per KG nya ?
    Wassalamualaikum Wr Wb
    Sumantri.......a.sumantri@yahoo.co.id......0818963244

    BalasHapus
  3. Bagi yang bisa supply suweg dalam jumlah agak banyak,mohon bisa contac ke saya. Karena saya memerlukan rutin. Contac ke 085219284375

    BalasHapus
  4. Bagi yang bisa supply suweg dalam jumlah agak banyak,mohon bisa contac ke saya. Karena saya memerlukan rutin. Contac ke 085219284375

    BalasHapus
  5. Bila ada yg berminat, saya bisa menyediakan 1ton/minggu. Silahkan telp/wa 085218543321 dengan hambali. Terima kasih

    BalasHapus